Sejarah Zam Zam

Sejarah zam zam – Sumur zam zam pertama kali muncul 5.000 tahun yang lalu di bawah kaki Nabi Ismail. Ini adalah salah satu keajaiban bagi umat Islam yang paling abadi, mewakili rahmat dari Tuhan. Nama sumur tersebut berasal dari frasa "Zome Zome", yang berarti "berhenti mengalir," perintah yang diulangi oleh Hajar, ibu Nabi Ismail, saat berusaha untuk menahan aliran mata air tersebut. Air sumur Zamzam selalu bersih tidak mengandung lumut, serangga, jamur, atau kotoran lainnya. Arab News melaporkan bahwa tingkat mineral alami yang terkandung di dalam airnya, bahkan lebih tinggi daripada air desalinasi normal. Alasan ini, juga membuat air Zamzam memiliki rasa yang berbeda dari air pada umumnya. Peziarah selalu tertarik untuk minum dari sumur dan membawa botol berisi air ke tanah air mereka. Pasalnya, air ini diyakini sebagai sumber penyembuhan alami bagi orang sakit, menurut Nabi Muhammad SAW.

Kisah penemuan

Dikisahkan pada awalnya, Nabi Ibrahim, menempatkan keluarganya, Hajar dan putra mereka Ismail, di daerah itu mengikuti perintah Tuhan. Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu. Daftarkan email Hajar sedang mencari air untuk memuaskan dahaganya dan anak laki-lakinya yang menangis. Lalu, dia berlari tujuh kali bolak-balik di tengah gurun antara dua bukit Safa dan Marwa. Hari ini, tindakan yang sama ditetapkan menjadi bagian dalam ritus haji. Tanggapan Tuhan atas tangisan anak kecil dan upaya ibu yang putus asa adalah dengan secara ajaib menciptakan mata air di kaki nabi Ismail. Sumur Zamzam, yang terletak sekitar 20 meter di timur Kabah, memiliki kedalaman 35 meter dan di atasnya terdapat kubah. Airnya masih mengalir sampai sekarang. Zamzamlah yang membuat pemukiman Lembah Makkan tercipta. Sumur Zamzam terus memegang peranan penting di generasi-generasi berikutnya. Kakek Nabi Muhammad SAW, Abdal Muttalib, dihormati dengan tanggung jawab menjaga sumur dan jemaah haji ke Mekkah. Saat ini, umat Islam sangat percaya bahwa di antara banyak mukjizat Zamzam adalah kemampuannya untuk memuaskan dahaga dan kelaparan, serta memiliki manfaat kesehatan juga.

Tak berhenti mengalir

Pengembangan dan pemeliharaan Sumur Zamzam sangat penting, dengan sumber air terlindungi selama berabad-abad dengan berbagai cara. Sebagai sumber utama air bagi pengunjung ke Mekkah di zaman kuno dan bagi para peziarah saat ini, sumur ini tidak pernah berhenti menghasilkan air berkah bagi umat Islam, kecuali untuk waktu yang singkat. Selama berabad-abad, sumur itu dijaga oleh Abd Al-Muttalib bin Hasyim, kakek Nabi Muhammad. Kemudian dilanjutkan oleh banyak khalifah Muslim hingga zaman modern. Di bawah raja-raja Saudi perlindungan sumur itu dimulai dari pendiri Arab Saudi saat ini, Raja Abdul Aziz. Di masa lalu, sumur suci dilindungi dengan cara primitif. Baru pada masa pemerintahan almarhum Raja Abdullah, sebuah lompatan besar diambil sehubungan dengan pengembangan cara pemeliharaan sumur. Raja Abdullah mengubah metode pengisian dan pendistribusian air di dua Masjid Suci. Ia juga memulai Proyek Air Raja Abdullah bin Abdul Aziz Zamzam (KPZW) pada 2013. Dengan semakin banyaknya pengunjung yang datang umrah dan haji, kebutuhan air zamzam pun semakin meningkat pesat. Kondisi itu mendorong lebih banyak pengembangan pada sumur.

Pengembangan sumur

Zamzam Biaya konstruksi proyek Sumur Zamzam saat itu berjumlah lebih dari 187 juta dollar AS setara Rp 2,7 kuadriliun (kurs saat ini). Proyek ini menghilangkan banyak metode lama yang tidak profesional terkait dengan pemompaan, penyaringan, pendistribusian, dan pengisian air. Semua diganti dengan teknologi terbaru dan teraman. Dulu, air digunakan untuk dibotolkan secara manual dalam berbagai ukuran wadah. Jadi awalnya belum ada proses pembotolan resmi. Arab News melaporkan, kondisi tersebut mengakibatkan pencemaran air yang tidak diinginkan pada air yang diambil dari sumur Zamzam. Namun, dengan proyek baru ini, ada dua ukuran utama wadah resmi, yaitu ukuran 5 liter dan 10 liter. Air zamzam selanjutnya sampai saat ini diolah, dibotolkan, disimpan, dan didistribusikan secara efisien.

sumber : https://internasional.kompas.com/read/2021/05/06/160450670/sejarah-islam-sumur-zamzam-dan-aliran-airnya-yang-abadi?page=all

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kunci Memahami Perkembangan Anak

Hukum Sedekah Uang Riba

Perbuatan yang Dapat Mengurangi Pahala Puasa